JURNAL PANAH KEADILAN
https://mail.jurnal.uniraya.ac.id/index.php/PanahKeadilan
<p align="justify">Jurnal Panah Keadilan merupakan jurnal peer-review yang diterbitkan dua kali dalam setahun (Februari dan Agustus), dengan nomor registrasi ISSN 2775-3166 (Cetak) dan ISSN 2776-3560 (Online), oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Nias Raya. Fokus dan cakupan Jurnal Panah Keadilan berupa karya ilmiah di bidang Hukum Pidana, Hukum Perdata, Hukum Tata Negara, Hukum Bisnis, Hukum Lainnya, Sosial dan Politik. Jurnal Panah Keadilan telah terindeks di Google Scholar dan Garba Rujukan Digital (GARUDA).</p>LPPM Universitas Nias Rayaen-USJURNAL PANAH KEADILAN2775-3166PEMOTONGAN GAJI PESERTA TABUNGAN PERUMAHAN RAKYAT (TAPERA)
https://mail.jurnal.uniraya.ac.id/index.php/PanahKeadilan/article/view/2659
<p>Pemerintah telah menerbitkan UU Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat (UU Tapera) dengan peraturan pelaksanaan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2020 (PP Tapera) dan telah diubah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Polemik aturan terbaru Tapera yang diberlakukan di Indonesia dengan melibatkan Pekerja swasta. Penelitian ini mengkaji pemotongan gaji peserta Tabungan perumahan rakyat (TAPERA) dikaitkan Teori kepastian hukum. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Normatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian juridis normatif. Penelitian ini bersifat preskriptif analisis, dengan menggunakan berbagai jenis data dalam penelitian hukum. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa apabila pemotongan gaji pada program Tapera mampu memenuhi ketiga aspek kepastian hukum, kemanfaatan, dan keadilan sebagaimana disampaikan dalam teori Gustav Radbruch, maka dapat disimpulkan bahwa program ini telah sesuai dengan prinsip-prinsip kepastian hukum. Namun, jika terdapat kekurangan atau penyimpangan dalam salah satu atau beberapa aspek tersebut, maka kepastian hukum program Tapera dapat dipertanyakan.</p>Probo Pribadi S.MRony Andre Christian Naldo
Copyright (c) 2025 Probo Pribadi S.M, Rony Andre Christian Naldo
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-08-302025-08-304211310.57094/jpk.v4i2.2659DIKOTOMI PRESIDENTIAL THRESHOLD 20% DALAM PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DI INDONESIA
https://mail.jurnal.uniraya.ac.id/index.php/PanahKeadilan/article/view/1904
<p>Pada tahun 2004 Indonesia menyelenggarakan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) yang pertama kalinya. <em>Presidential threshold</em> menjadi salah satu kebijakan pembuat undang-undang dalam mekanisme Pilpres. <em>Presdential threshold </em>adalah ambang batas pencalonan capres dan cawapres hasil dari perolehan suara partai politik pada pemilihan legislatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui urgensi <em>presidential threshold 20%, </em>dan mendeskripsikan letak dikotomi <em>presidential threshold 20%</em> dengan Pilpres. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau <em>library research </em>dengan Undang-Undang No. 7 2017 dan UUD 1945 sebagai sumber primernya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengolahan data deskriptif-analitis menggunakan pendekatan<em> in-depth analysis</em>. Penelitian ini menyimpulkan urgensi <em>presidential threshold 20% </em>sebagai upaya menyederhanakan partai politik dan memperkuat sistem presidensial. Secara yuridis <em>presidential threshold 20% </em>bertentangan terhadap UUD 1945, dan secara teoritis bertentangan dengan sistem multi partai dan sistem presidensial. harapanya pelaku pembuat udnang-undang dan MK mengevaluasi aturan tersebut sesuai dengan kosntitusi dan sistem lebih kompetitif.</p> <p>Pada tahun 2004 Indonesia menyelenggarakan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) yang pertama kalinya. <em>Presidential threshold</em> menjadi salah satu kebijakan pembuat undang-undang dalam mekanisme Pilpres. <em>Presdential threshold </em>adalah ambang batas pencalonan capres dan cawapres hasil dari perolehan suara partai politik pada pemilihan legislatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui urgensi <em>presidential threshold 20%, </em>dan mendeskripsikan letak dikotomi <em>presidential threshold 20%</em> dengan Pilpres. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau <em>library research </em>dengan Undang-Undang No. 7 2017 dan UUD 1945 sebagai sumber primernya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengolahan data deskriptif-analitis menggunakan pendekatan<em> in-depth analysis</em>. Penelitian ini menyimpulkan urgensi <em>presidential threshold 20% </em>sebagai upaya menyederhanakan partai politik dan memperkuat sistem presidensial. Secara yuridis <em>presidential threshold 20% </em>bertentangan terhadap UUD 1945, dan secara teoritis bertentangan dengan sistem multi partai dan sistem presidensial. harapanya pelaku pembuat udnang-undang dan MK mengevaluasi aturan tersebut sesuai dengan kosntitusi dan sistem lebih kompetitif.</p>Munawar WildanDwian Hartomi Akta Padma Eldo
Copyright (c) 2025 Munawar Wildan, Dwian Hartomi Akta Padma Eldo
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-08-302025-08-3042142410.57094/jpk.v4i2.1904PEMBANGUNAN HUKUM BERDASARKAN KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
https://mail.jurnal.uniraya.ac.id/index.php/PanahKeadilan/article/view/943
<p><em>Pancasila is the ideology that upholds the law and guides the political process. Therefore we must necessitate law and politics based on Pancasila, namely Divinity, Humanity, Unity, Democracy and justice. One of the Pancasila values that the writer will discuss is justice, because the word justice has a broad scope. What kind of justice is needed by the Indonesian people. Therefore, the formulation of the problem from this research is how is the development of law based on social justice for all Indonesian people. This research uses normative legal research methods. Pancasila provides a guarantee of justice that fulfills the concept of justice contained therein, Pancasila provides the best protection for all citizens, regardless of citizen status, Pancasila provides protection without exception Pancasila is the basis or ideology of the Indonesian nation or national ideology.</em></p>agustina Ni Made Ayu Darma PratiwiAnak Agung Adi Lestari
Copyright (c) 2025 agustina Ni Made Ayu Darma Pratiwi, Anak Agung Adi Lestari
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-08-302025-08-3042253510.57094/jpk.v4i2.943