KEANEKARAGAMAN BURUNG (AVIFAUNA) DI AREA KEBUN GEDUNG SBSN DAN MA’HAD AL-JAMIAH UIN MATARAM
Abstract
This study was conducted to explore the diversity of bird species (avifauna) in the garden area surrounding the SBSN Building and Ma’had Al-Jamiah at the State Islamic University (UIN) Mataram. A quantitative descriptive method was employed, using the Point Count technique—a method for recording individual birds detected either visually or by sound from specific observation points. Observations were carried out intensively over three days, during both morning and afternoon sessions, to obtain more representative data. The results revealed a total of 74 individual birds, comprising 5 species from 5 different families. The calculated Shannon-Wiener diversity index (H’) was 1.18, indicating a moderate level of species diversity. The evenness index (E), with a value of 0.74, suggests that the distribution of individuals among species was relatively balanced. Meanwhile, the dominance index (C) was 0.35, reflecting a moderate level of species dominance as well. Overall, the findings indicate that the garden area around the campus provides a relatively stable ecosystem that supports the presence of wild birds. Therefore, this area holds significant potential to be developed as a conservation zone and a biodiversity preservation site within the educational environment.
References
Amalia et al. (2021) melakukan identifikasi terkait ketidaksesuaian penggunaan lahan untuk kawasan permukiman pada bangunan rumah sarang walet di Kota Watampone, menunjukkan pentingnya penataan ruang yang tepat untuk pelestarian habitat (Jurnal PENA, 8(2), 146–161).
Bachri, Zayadi, dan Hayati (2020) memaparkan distribusi burung di pohon-pohon peneduh sepanjang Jalan MT.
Bibby, C. J., Burgess, N. D., Hill, D. A., & Mustoe, S. (2000). Bird Census Techniques. Academic Press. https://doi.org/10.1016/B978-012475240-2/50000-5
Fabrina dan Faizah (2022) meneliti keanekaragaman dan kelimpahan jenis burung di kawasan mangrove Bee Jay Bakau Resort, Probolinggo, mengungkapkan peran kritis ekosistem mangrove dalam menjaga populasi avifauna (Sains dan Matematika, 7(1), 1–7, https://doi.org/10.26740/sainsmat.v7n1.p1-7).
Fikriyanti et al. (2018) membahas keragaman burung di berbagai komunitas Pulau Sangiang, Banten, menyoroti hubungan keanekaragaman burung dengan variasi habitat (Jurnal Biodjati, 3(2), 157–165, https://doi.org/10.15575/biodjati.v3i2.2360).
Harefa, D. (2024). EXPLORING LOCAL WISDOM VALUES OF SOUTH NIAS FOR THE DEVELOPMENT OF A CONSERVATION-BASED SCIENCE CURRICULUM. TUNAS : Jurnal Pendidikan Biologi, 5(2), 1-10. https://doi.org/10.57094/tunas.v5i2.2284
Harefa, D. (2025). STRATEGIES FOR INTEGRATING CHARACTER EDUCATION INTO SCIENCE LEARNING TO PROMOTE ACADEMIC ACHIEVEMENT AMONG STUDENTS AT SMA NEGERI 1 MANIAMOLO. TUNAS : Jurnal Pendidikan Biologi, 5(2), 122-135. https://doi.org/10.57094/tunas.v5i2.2908
Haryono dan Tlogomas di Kota Malang, memberikan gambaran penting tentang peran vegetasi urban sebagai habitat burung (Biosaintropis, 5(2), 17–23, https://doi.org/10.33474/e-jbst.v5i2.201).
Hidayat, Rifanjani, dan Wahdina (2017) mempelajari keanekaragaman burung diurnal di Taman Nasional Gunung Palung, mengidentifikasi ancaman terhadap populasi akibat perubahan habitat (Jurnal Hutan Lestari, 5(3), 696–703, https://doi.org/10.26418/jhl.v5i3.22072).
Hutami et al. (2022) melaporkan keanekaragaman burung di taman kota Spatodea dan Tabebuya Jakarta Selatan, memperkuat pentingnya ruang hijau urban bagi konservasi burung (Bioma, 18(1), 32–41).
Huzni, Kamal, dan Agustina (2018) meneliti keragaman burung di berbagai habitat di Balohan, Sabang, sebagai bahan referensi dalam studi ornitologi (Prosiding Seminar Nasional Biotik, 6(1), 293–299, http://dx.doi.org/10.22373/pbio.v6i1.4262.g2799).
Jefriawan et al. (2024) menyajikan data keanekaragaman burung di berbagai kawasan kampus di Pulau Sumatra, memberikan insight pada hubungan burung dan lingkungan kampus (Jurnal Bioleuser, 8(2), 53–65).
Kamal, Agustina, dan Rahmi (2016) meneliti spesies burung di habitat berbeda di Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, menambah data penting terkait distribusi burung lokal (Jurnal Biotik, 4(1), 15–32).
Kartikasari et al. (2024) mengkaji keanekaragaman dan kelimpahan burung pemakan biji di area persawahan Tanjungsari, Tulungagung, menunjukkan hubungan spesies burung dengan agroekosistem (LenteraBio, 13(2), 262–269, https://doi.org/10.26740/lenterabio.v13n2.p262-269).
Laia, Y. M. D. S. (2024). Identifikasi Kesulitan Belajar Materi Struktur Fungsi Jaringan Tumbuhan Pada Siswa Kelas X SMA . TUNAS : Jurnal Pendidikan Biologi, 5(2), 51-66. https://doi.org/10.57094/tunas.v5i2.2283
Lestari dan Kurnia (2023) melaporkan keanekaragaman burung di berbagai tipe habitat Pulau Belitung, menyumbang data ekologi penting dari wilayah tersebut (Bioscientist, 11(1), 1, https://doi.org/10.33394/bioscientist.v11i1.6725).
Magurran (2004) menyajikan metode pengukuran keanekaragaman hayati yang banyak digunakan dalam studi ekologi (Measuring Biological Diversity, Blackwell Publishing).
Magurran, A. E. (2004). Measuring Biological Diversity. Blackwell Publishing. https://doi.org/10.1002/9780470015902
Mistariani Gowasa. (2023). Pengaruh Perasan Buah Air Nanas (Ananas Comocus L. Merr) Sebagai Koagulan Lateks Di Desa Hilionaha Kecamatan Onolalu Kabupaten Nias Selatan”. TUNAS : Jurnal Pendidikan Biologi, 4(2), 101-112. https://doi.org/10.57094/tunas.v4i2.1177
Nasihin dan Rohmatullayaly (2023) menginventarisasi burung di kawasan Babakan Siliwangi City Forest Path, Bandung, memperlihatkan pentingnya area hijau perkotaan untuk biodiversitas burung (Jurnal Sumberdaya Hayati, 9(1), 1–6, https://doi.org/10.29244/jsdh.9.1.1-6).
Nasywa et al. (2024) melakukan inventarisasi jenis burung di Kawasan Cikaniki, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, menambah pengetahuan tentang avifauna taman nasional tersebut (Panthera, 4(3), 93–111, https://doi.org/10.36312/panthera.v4i3.281).
Odum (1993) adalah referensi klasik yang mendasari banyak teori dan metode dasar dalam ekologi (Dasar-Dasar Ekologi, Penerjemah: Tjahyono Samingan).
Odum, E. P. (1993). Fundamentals of Ecology (3rd ed.). Saunders College Publishing.
Oktaviani et al. (2021) mengkaji keanekaragaman burung di kawasan pengembangan Institut Teknologi Sumatera (ITERA), memperlihatkan pentingnya kawasan pendidikan sebagai habitat burung (Al-Kauniyah, 14(1), 1–9, https://doi.org/10.15408/kauniyah.v14i1.12323).
Parewang, Irsyad, dan Indrayanti (2021) menginventarisasi keanekaragaman burung di hutan mangrove perkampungan nelayan Biringkanaya, Sulawesi Selatan (Jurnal ABDI, 3(1), 66–74).
Ralph, C. J., Sauer, J. R., & Droege, S. (1995). Monitoring Bird Populations by Point Counts. General Technical Report PSW-GTR-149. USDA Forest Service. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-697180-8.50008-1
Rifa’i, Yamin, dan Jamaluddin (2017) mengkaji struktur komunitas burung liar pada ruang terbuka hijau di Kota Mataram sebagai sumber pembelajaran biologi.
Rifyant et al. (2021) melaporkan keanekaragaman burung di kawasan kampus Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat (Prosiding SEMNAS BIO 2021, 1(2), 249–255, https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol1/342).
Rumanasari, Saroyo, dan Katili (2017) menginventarisasi biodiversitas burung pada beberapa tipe habitat di Kampus Universitas Sam Ratulangi (Jurnal MIPA, 6(1), 43, https://doi.org/10.35799/jm.6.1.2017.16153).
Simpson (1949) memperkenalkan indeks dominansi yang digunakan dalam pengukuran keanekaragaman (Nature, 163, 688).
Sodhi, N. S., Koh, L. P., Brook, B. W., & Ng, P. K. L. (2010). Southeast Asian biodiversity: an impending disaster. Trends in Ecology & Evolution, 19(12), 654-660. https://doi.org/10.1016/j.tree.2004.09.006
Sodhi, N. S., Koh, L. P., Brook, B. W., & Ng, P. K. L. (2010). Southeast Asian biodiversity: an impending disaster. Trends in Ecology & Evolution, 19(12), 654-660. https://doi.org/10.1016/j.tree.2004.09.006
Sufinta et al. (2024) meneliti keanekaragaman jenis burung di beberapa lokasi di Provinsi Aceh, menambah data terbaru tentang kondisi avifauna lokal (Jurnal Bioleuser, 8(1), https://doi.org/10.24815/bioleuser.v8i1.39083).
Wahyuni et al. (2022) melakukan inventarisasi burung di kawasan hutan mangrove Cagar Alam Pulau Dua Serang, Banten (Biodidaktika, 17(1), 1–9, http://dx.doi.org/10.30870/biodidaktika.v17i1.16096).
Zuhra dan Kamal (2022) meneliti keanekaragaman jenis burung di hutan kota Banda Aceh, menggarisbawahi pentingnya ruang hijau kota dalam konservasi (Prosiding Seminar Nasional Biotik, 10(2), 211–216, http://dx.doi.org/10.22373/pbio.v10i2.14563.g7474).
a